Tuesday, June 23, 2015

Tidak Hanya Semangat, Jenderal



Tentara Nasional Indonesia, bukanlah tentara biasa seandainya kecukupan alutsista terpenuhi baik secara kualitas maupun kuantitas.  Maksud kulo begini, jika pemenuhan alutsista yang berteknologi terkini dapat dimiliki baik secara mutu dan jumlah lalu ditambah dengan kemampuan spartan yang dimiliki prajurit TNI maka layaklah disebut pengawal republik kita bukan tentara biasa.

Untuk urusan spartan, tentara bumi nusantara yang tropis ini dikenal sebagai tentara dengan kemampuan gelut dan survival yang disegani. Karena menu latihan yang dimakan sehari-hari adalah menu yang hampir melewati batas ambang ketahanan fisik dan psikologi. Dalam serial latihan survival antar marinir Indonesia dan Amerika Serikat yang diadakan setiap tahun di hutan Jawa Timur, marinir AS mengaku kalah dengan marinir RI dalam uji ketahanan hidup di hutan raya.
F16 di Tarakan, agar tidak dilecehkan
Serial latihan ketangkasan menembak baik tingkat ASEAN maupun ajang internasional lainnya tradisi juara selalu dipegang TNI. Terakhir di ajang lomba AASAM di Victoria Australia kontingen TNI menyapu lebih separuh medali emas yang disediakan untuk 14 kontingen lain termasuk AS, Inggris dan tuan rumah. Kemudian di arena pasukan perdamaian dunia baik di Libanon, Sudan nama baik tentara republik diukir jelas dengan berbagai prestasi personal dan kesatuan.

TNI telah memenuhi kesempurnaannya sebagai tentara spartan, militan, patriotik, dan penuh semangat karena kurikulum latihannya seperti itu. Jadi dampak dari semua jenis latihan yang dilakukan itu pada dasarnya ingin menjelaskan bahwa tentara kita selalu bersemangat dalam setiap penugasan baik untuk operasi militer perang dan operasi militer selain perang.  Kita bisa saksikan pada operasi militer selain perang evakuasi korban Air Asia beberapa waktu lalu, spartan banget. Lalu operasi militer selain perang berupa operasi serbu teritorial membantu petani tanam padi, merupakan gambaran semangat yang tiada henti.

Kesempurnaan spartan itu akan semakin kelihatan nilai gaharnya manakala tentara dilengkapi dengan kekuatan alutsista yang modern, berkualitas dan mencukupi.  Nah dalam kurun enam tahun terakhir ini mata hati pemerintah mulai sadar diri untuk segera melakukan modernisasi persenjataan TNI segala matra.  Maka dengan rencana strategis bernama MEF dimulailah gebrakan untuk memperbaharui alutsista TNI.  Proyek alutsista bernilai ratusan trilyun selama lima tahun pertama, kemudian dilanjut dengan pemerintahan yang baru menunjukkan sikap istiqomah yang kuat dari pemerintah untuk terus memperkuat kegagahan hulubalangnya.

Oleh-oleh Wayang IndoBatt di Unifil
Kita sangat bergembira dengan keyakinan pemerintahan Jokowi yang akan terus melanjutkan perkuatan tentara.  Kondisi yang tak pasti di lingkungan regional kita mengharuskan persiapan penguatan persenjataan.  Kita berharap jangan ada statemen yang meremehkan kondisi di Laut Cina Selatan.  Itu bukan konflik kelas teri. Jangan pula kita terlambat mengantisipasi ketika semua negara sudah membentengi dirinya baik secara mandiri maupun aliansi.  Kita harus bersiap diri meski kita tidak ikut konflik karena pemain utama di laut kaya sumber daya alam itu adalah gajah dunia.

Perang modern tidak mengandalkan semangat semata tetapi lebih pada dukungan kekuatan alutsista berteknologi. Jadi sangat lucu kalau ada pernyataan “yang penting semangat” lalu mengabaikan pemenuhan kebutuhan alutsista. Perang abad 21 dan seterusnya tidak lagi mengajarkan gelut antar tentara atau adu jotos antar tentara atau adu pedang antar pasukan.  Cukup pencet tombol lalu meledaklah berbagai amunisi mulai dari peluru kendali, bom dan artileri dari jarak jauh.

Untuk mengantisipasi situasi regional yang tak pasti dan agar kita tidak dilecehkan oleh bangsa lain kita sangat membutuhkan tambahan kekuatan 4-5 skuadron fighter, 3-4 destroyer, 8-10 fregat, 12-15 korvet berteknologi bersama 10-12 kapal selam dalam 8 tahun mendatang.  Ini bukan mimpi tapi kewajiban kita sebagai bangsa yang diwarisi negara kepulauan paling elok di muka bumi ini. Kita mampu untuk memenuhi kebutuhan gizi alutsista buat pengawal republik, kalau kita mau.  Kita bisa menjadikan tentara kita sebagai tentara modern yang memiliki unjuk kerja spartan. Kita harus bersemangat membangun tentara kita dan menjadikannya sebagai tentara luar biasa.

Kita akan terus melangkah. Sembari mengharap ada perbaikan pertumbuhan ekonomi, rencana pengadaan alutsista akan terus digaungkan seirama pula dengan pernyataan-pernyataan yang mengedepankan optimis dan keyakinan.
Sebagai anak bangsa tentu kita menginginkan kemampuan dan kemajuan ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan. Tingkat kesejahteraan yang diperoleh tentu memerlukan keyakinan pada rasa aman, damai dan tidak merasa terancam.  Perkuatan tentara dalam rangka itu untuk memastikan rasa aman dari gangguan teritori dan eksitensi bangsa sekaligus penggahar kekuatan diplomasi. Tidak hanya semangat Jenderal tapi kita butuh banyak alutsista terkini untuk hulubalang kita.
****
Kudus, 23 Juni 2015
Jagarin Pane

7 comments:

Unknown said...

Salam Nusantara, kami sangat menyokong Indonesia sebagai kuasa ekonomi Dan juga tentera..Darah kesatria yang ada pada kalian boleh membantu kami yang lemah di Malaysia..hidup nusantara...

harno bebek said...

betul gan jagvane.. semnagat memang no ! tapi alutsita juga ngak bisa di kesampingkan,jangan samakan sekarang dan jaman perjuangan "bambu runcing stronkkk" :tepok jidat:

Conan said...

Terasa Gagah membaca postingan Bung Jagarin ini..mantab

jenderal soekowi said...

Postingan bung jagvane 100% sama dengan koment2ku di artikel analisis alutsista ini ttg tni dan alutsistanya.klo menhan mengatakan tentara itu bermodalkan semangat lebih baik daripada alutsista canggih itu nonsen alias omong kosong.yg benar TNI adalah tentara hebat world class navy yg harus dilengkapi d2ngan aluysista canggih dan mutakhir.dengan begitu TNI akan menjadi tentara terhebat dan terbaik disemua lini.swkarang dwngan segala keterbatasan alutsistanya TNI mesih bisa menunjukkan keebatan prestasinya didunia internasional.an yg kedua adalah utk melengkapi alutsista canggih sepetti 5 skuadron jet figter,5 destroyer,10 KS kilo,20 fregat dan sigma serta kapal terbang patroli EAW&C dan rudal penangkis serangan ufara jarak jauh HARUS SECEPATNYA PUNYA JANGAN SAMPAI 10 thn,tp 5 thn HARUS SUDAH PUNYA..ancaman perang laut cina selatan bukan kelas teri tp ini adalah perang dunia ke lll yg sebenarnya.lagi pula persiapan di ambalat yg selalu dgn s3ngaja diobok obok oleh malaysia.apakah akan digenapi tiga pulau Yg akan dirampas malaysia?kedepan kebutuhan alutsista canggih sangat mendesak krn aituasi.jgn korbankan TNI menghadapi itu semua hanya dengan alutsista cap puyer 38....trima kasih

soedirman said...

Pastikan sebelum th 2024 TNI sdh memiliki 2 skuadron SU35BM,.50 unit IFX.,1 skuadron SU27 dan 30MKm.,2 skuadron F16 block 52 ID.,didukung 1 skuadron T50 golden eagle.2 skuadron hawk 201/209.,1 skuadron pesawat brazil.3 pesawat patroli EAW&C 295.dan 1 skuadron pesawat angkut besar(baru).10 baterei rudal hanud(°BUK) jarak sedang.klo misalnya negara dalam ancaman ada baiknya membeli 8 pesawat pengebom jarak jauh SU34..untuk melengkapi itu semua indonesia hanya menambah yg belum dimiliki seperti su35, jet IFX,pesawat EAW&C,Rudal BUk.tapi itu semua kan sdh ada dilist rencqna belanja alutsista MEF ll.klo itu s3mua sdh dimilikinTNI AU sdh mempunyai kekuatan yg ideal.dan untuk TNI AL secepatnya harus memiliki KS kilo class 6 unityg dilengkapi rudal S club,changbogo class 3 unit ,2 cakra klas dan ditambah 5 KS buatan s3ndiri yg jeroan dan persenjataannya l3bih cqnggih dari changbogo..5 destriyer class.6 PKR PT PAL.10 fregat.10 sigma class.10 korvet. 25 KCR 40.&25 KCR 60.yg dilengkapi torpedo.utk melengkspi alutsista ini semua hanya menambah alutsista yg sdh ada.utk TNI AD belikan Rudal BUK dan pantsyr dan S400.buatkan 500 tank medium pindad.setelah itu kita hanya difokouskan pd ekonomi..siap yg mengganggu kedaulatan NKRI kita lakuakn p3nyelesian diplomasi,kasih peringatan,klo masih ngeyel kita HAJARRR......!

jenderal ali mortopoh said...

Sip...! Indonesia akan menjadi negara yg superior diudara...cuma yg belum jelas...apakah indonesia mau mengakuisisi SU35BM apa jet tempur NATO full embargo? Klo yg membuat mata musuh terbelalak dan hatinya berdegup kencang saat TNI AU mau membeli SU35BM.klo mendengar mau beli pesawat NATO mereka semua bersorak kencang k3girangqn karena PASTI pesawat dan rudalnya pasti dibawah mereka.

marhapi said...

Klo kita sudah pikun dengan embargo AS pd alutsista TNI yg menybabkan banyak kerusakan pd pesawat tempur,penghinaan australia yg sengaja 8 jet tempurnya memasuki ruang udara NKRI,penghinaan inggris yg meninggalkan pesawat hawk di thailand dan...aaaarghh...! Dan masih banyak lagi penghinaan.negara tetangga...klo itu swmua sdh dilupakan oleh para jenderal dan pemimpin negeri ini silahkan hasil keringat rakyat dibelanjakan.pd alutsista rawan embargo.