Monday, October 28, 2013

Renungan Kebangsaan

Pemuda yang bersumpah menandakan ada cikal bakal, maka jalan sejarah yang dipergelarkan adalah menyatakan kebersamaan jalan diri untuk membingkai dan merajut. Jahitan yang membentang luas itu adalah bhinneka warna dalam kepalan semangat merah putih, mengumumkan dengan darah dan airmata pada dunia bahwa kami bernama NKRI.

Jahitan itu pula yang hari ini, pada saat kita membasuh wajah di beningnya air danau, perlu dirajut ulang untuk memastikan langkah perjalanan kebersamaan tidak dikoyak oleh ambisi primordial bermata uang. Kesalahan terbesar dalam menyanyikan lagu berjudul "atas nama demokrasi" adalah simpanan lirik lagu yang salah ketik. Maksud liriknya adalah: untuk membangun bangsaku, berubah menjadi : membangun bank saku.

Maka yang terjadi kemudian adalah perlombaan membangun bank saku masing-masing, mengisi kantong dengan cara jahiliyah metode firaun. Sayangnya banyak pelakunya berwajah wudhu dan berada di saf depan manakala menghadap "Pimpinan Tertinggi Dunia Akhirat".

Sumpah Pemuda yang perlu digelegarkan kali ini adalah menyatakan dengan segala hormat bahwa pelaku metode firaun perlu ditenggelamkan dilaut dalam agar nilai jera dan nasuha mampu dibenamkan bersama qarunnya. Gelegar yang lain adalah menggariskan kembali aliran darah nasionalis yang sempat tersumbat kolesterol primordial yang merasa lebih pantas karena dipantas-pantaskan.

Pemuda yang bersumpah menandakan ada cikal bakal
Jika saja alinea terakhir diatas mampu disumpahkan lagi, maka akan ada cikal bakal
Bakal ada cikal bakal
Harus ada cikal bakal
Apakah masih ada cikal bakal ?
****Jagvane / 28102013