Tuesday, October 25, 2011

Tank Amfibi BMP-3F Hantu Laut Yang Menggentarkan

Korps Marinir TNI AL saat ini telah memiliki kendaraan tempur (ranpur) yang berkemampuan teknologi pertempuran masa kini, namanya BMP-3F buatan Rusia.  Jumlahnya untuk pengiriman pertama mencapai 17 unit, resmi masuk jajaran Korps Marinir 11 Desember 2010 yang lalu.  BMP itu sendiri singkatan dalam bahasa Rusia, Boyevaya Mashina Pyekhota, sama dengan definisi Infantry Fighting Vehicle, kendaraan tempur angkut pasukan.  BMP-3F adalah ranpur lapis baja tangguh, mampu bermanuver di dua alam (air dan darat), dan disiapkan untuk pertempuran total football dengan kemampuan manuver menyerang dari laut, punya canon 100mm, punya senjata anti serangan udara, punya rudal anti tank, mampu mengangkut pasukan dan sekaligus mampu mempertahankan diri dari serangan lawan.

Tank Amfibi BMP-3F
Sesuai dengan rencana Kemhan, ranpur jenis BMP-3F ini akan terus ditambah dan pada order tahap kedua telah dilakukan kontrak pengadaan 54 unit tank BMP-3F untuk memenuhi kebutuhan 1 batalyon kavaleri Marinir. Kemhan merencanakan kebutuhan ranpur untuk Marinir sebanyak  95 unit terdiri dari 81 unit BMP-3F, 10 unit BMP-3FK (versi komando), dan 4 unit BREM-L (versi bengkel).  Anggaran pembelian 17 unit ranpur BMP-3F  sebesar US$ 50 juta, pada awalnya senilai dengan 20 unit. Tetapi karena penyusutan nilai akhirnya dengan anggaran sebesar itu Marinir mendapatkan 17 unit BMP-3F. Sangat terbuka kemungkinan penambahan ranpur jenis ini untuk batalyon kavaleri Korps Marinir karena pasukan hantu laut ini terus mengembangkan postur kekuatannya.  Tercatat ada 10 negara yang menggunakan tank BMP-3 selain Rusia yaitu UEA, Venezuela, Kuwait, Korsel, Sri Lanka, Cyprus, Indonesia, Ukraina, Azerbaijan, dan Yunani.
Saat ini Korps Marinir berkekuatan  2 Pasmar (setingkat 2 divisi)  dan 1 brigade cikal bakal divisi 3, memiliki sekitar 450 ranpur berbagai jenis misalnya tank  amfibi PT-76, BTR-50, AMX-10P, BMP-2, BTR-80A, LVT-7, Kapa, Howitzer, Peluncur Roket Multi Laras RM Grad, Rudal Panggul Qw3.  Kehadiran tank amfibi BMP-3F semakin memperkuat taring korps pasukan baret ungu ini. Tank jenis ini merupakan pengembangan dari jenis BMP2/BVP2 yang juga dimiliki Korps Marinir, dirancang untuk adu kuat, adu adrenalin dan uji nyali dalam pertempuran tiga dimensi (darat, air, udara).
Tank ini memiliki akurasi tembakan ke sasaran yang tepat dan survival dalam pertempuran.  Keunggulan ini menjadikan BMP-3F sebagai salah satu ranpur infantri bersenjata berat yang disegani di seluruh dunia.  Beratnya mencapai 18,7 Ton, panjang 7,14 meter, lebar 3,15 meter dan tinggi 3,57m, mampu membawa 7 pasukan marinir dan 3 awak tank.  Dari segi bobot dan kelengkapan persenjataan, BMP-3F menduduki urutan teratas kendaraan tempur kavaleri yang dimiliki Korps Marinir, bahkan menjadi alutsista nomor satu dibanding beragam jenis tank yang dimiliki TNI-AD. Dengan tank Scorpion  milik TNI-AD, BMP-3F jauh lebih unggul dan mematikan.

Tank tempur BMP-3F merupakan generasi penerus dari seri sebelumnya BMP1 dan BMP2.  Keunggulan BMP-3F ada pada kekuatan persenjataan yang dimilikinya termasuk membawa 8 rudal bastion dalam sarang arsenalnya. Punya kemampuan bermanuver pada saat berenang di laut yang bergelombang pada level kondisi sea state 3.  Dalam kondisi berenang dengan kemampuan laju 10 km/jam tank modern ini mampu melakukan penembakan  rudal pada  serangan  pendaratan ke pantai. BMP-3F juga mampu menembakkan peluru kanon sambil bergerak dalam kondisi segala cuaca (siang dan malam).

Keunggulan tank BMP-3F mengaplikasikan sistem persenjataan yang memadukan artileri, rudal, roket dengan sistem kontrol penembakan otomatis, mampu menembak tepat pada saat berenang.   Konstruksi persenjataannya merupakan penggabungan dalam satu kubah tembak (single turet) dimana didalamnya tersedia  meriam, peluncur roket kaliber 100mm, kanon otomatis kaliber 30 mm dan mitraliur kaliber 7,62 mm. Penggabungan ini memberikan kemudahan bagi awak ranpur untuk memilih dengan cepat keperluan penggunaan senjata dalam kondisi bertempur karena dapat memilih sasaran yang diinginkan baik didarat, laut dan udara.  Sistem pengontrol penembakan otomatis ini memberi kesempatan kepada awak tank untuk mempertimbangkan berbagai data kondisi medan tempur lalu dengan itu bisa memutuskan memilih menggunakan arsenal jenis apa yang tersedia, kemudian menembak tepat sasaran dengan satu tombol otomatis.

Tank BMP-3F dirancang memiliki kemampuan amfibi penuh, melaju di permukaan air memakai sistem hidrojet, bukan sistem penggerak rantai roda seperti pada BMP-1 dan BMP-2. Kecepatan berenang maksimal 10 km/jam, daya tahan berenang selama 7 jam. Di jalan raya mampu melaju dengan kecepatan 70 km/jam dan di medan off road mampu berlari dengan kecepatan 40 km/jam. Jarak jelajah mencapai 700 km dan mampu berjalan mundur dengan kecepatan 20 km/jam.

BMP-3F yang dirancang untuk pendaratan amfibi terdapat tambahan snorkel di atas badan belakang dan bilah pemecah ombak di depan badan kendaraan. BMP-3F mampu berenang pada level sea state 3.  Akurasi tembakan sambil berenang masih akurat pada sea state level 2. Sea state adalah indikator kondisi gelombang laut menurut badan meteorologi dunia. Level 2 berarti tinggi gelombang berkisar hingga setengah meter, sedangkan level 3 berarti tinggi gelombang laut berkisar hingga 1,25 meter.

Kubah tank atau turet terbuat dari aluminium paduan berlapis baja yang dilas. Persenjataan yang terpasang di turet ditopang dua stabilizer sistem elektromekanik.  Kubah ini memuat sistem persenjataan berupa meriam kaliber 100 mm, meriam otomatis kaliber 30 mm, 1 unit mitraliur kaliber 7,62 mm, dan 6 peluncur granat asap kaliber 81 mm yang semuanya terpasang secara koaksial pada turet. Dua unit mitraliur kaliber 7,62 mm terdapat di sisi depan samping badan(hull). Pengendalian 2 unit mitraliur di bagian badan depan melalui sistem display fiber optik.

Persenjataan pada turet mempunyai variasi sudut -6 derajat hingga +60 derajat dan bisa berputar 360 derajat. Turet mampu menampung 40 butir amunisi kaliber 100 mm, menampung hingga 500 butir amunisi kaliber 30 mm dan ketersediaan amunisi kaliber 7,62mm hingga 6 ribu butir. Turet BMP-3F memiliki 2 penstabil hentakan tolak balik sehingga memiliki akurasi tembakan yang hampir sama dalam penembakan baik dalam posisi statik, bergerak, ataupun saat berenang. Juga dilengkapi dengan komputer penghitung balistik yang mengkalkulasi data pergerakan relatif kendaraan, kecepatan sasaran, dan kondisi cuaca medan tempur.

Laras meriam BMP-3F juga mampu meluncurkan rudal anti-tank Bastion berpandu  sinar laser.  Rudal ini mampu menghancurkan sasaran kendaraan lapis baja setebal hingga 850 mm dengan jarak tembak efektif 4.000 sampai 5.000m.  Pemandu rudal secara elektronik di dalam tank  terdiri atas teleskop siang/malam yang terintegrasi dengan pemancar laser dan sensor pencari.  Pemandu menstabilkan secara vertikal terhadap garis lurus laras meriam dengan mematikan sistem suspensi meriam guna mencegah pengaruh distorsi.  Sistem ini bisa dipakai untuk menyerang sasaran diam ataupun bergerak bahkan pesawat terbang berkecepatan rendah seperti helikopter. Sasaran tembak sejauh 4000 meter ditempuh dalam waktu 13,5 detik.

Awak tank adalah komandan, sopir, dan juru tembak. Kubah BMP-3F ditempati komandan dan juru tembak, masing-masing terdapat pintu palka. Komunikasi antar awak menggunakan peralatan komunikasi pemancar radio R-173 dan penerima radio R-173P serta intercom R-174. Tank ini dilengkapi dua periskop monokuler  dengan pembesaran sampai 4 kali dan piranti pencari jejak infrared.

Kemampuan manuver gesit ranpur ini didukung oleh kekuatan mesin diesel yang terletak dibagian belakang dengan kekuatan mencapai 500-600 tenaga kuda.  Kompartemen mesin ditutup oleh sekat kedap suara sehingga di ruang kabin tidak terganggu suara mesin. Kabin memiliki ventilator perlindungan Nubika (nuklir, biologi, kima) dengan penyaring FVU dan pendeteksi radiasi kima GO-27. Di kabin tank juga tersedia sensor api dan pemadam kebakaran otomatis. Transmisinya  punya 4 persneling maju dan 1 mundur, sementara untuk urusan knalpot gas buang dapat dimanfaatkan sebagai tabir asap pelindung dengan cara menginjeksikan bahan bakar.  Walaupun beroda rantai namun mengendarai ranpur ini terasa nyaman karena adanya suspensi hidropneumatik independen pada masing-masing 12 roda yang dilapisi rantai.

Semua kelengkapan operasi tempur serang yang dimiliki tank amphibi BMP-3F ini memberi pesan kuat bahwa hantu laut ini benar-benar menggentarkan, kapan saja dan dimana saja siap dioperasikan untuk mempertahankan teritori NKRI.  Bulan Nopember 2011 ini akan dilakukan latihan puncak Armada Jaya di Kalimantan Timur dengan mengerahkan sedikitnya 23 KRI berbagai jenis.  Salah satunya adalah skenario penyerangan dan pendaratan pantai dengan berbagai jenis tank amfibi yang dimiliki Korps Marinir.  Sudah tentu peran serta tank amfibi BMP-3F akan memberikan nilai detterens dan kualitas latihan tempur.  Ini juga bermakna pesan pada jiran manapun untuk tidak bermain api dan melecehkan teritori NKRI.
*****
Jagvane, 25 Oktober 2011